Pengikat adalah apa saja bahan atau substansi yang memegang atau menarik bahan lain bersama-sama untuk membentuk satu kesatuan yang kohesif secara mekanis, kimiawi, atau sebagai suatu perekat. Seringkali bahan yang diberi label sebagai pengikat dalam proporsi atau penggunaan yang berbeda dapat memiliki peran yang terbalik dengan pengikatnya.
Dalam posting ini kita akan membahas:
Kekuatan Agen Pengikat: Panduan Memilih Yang Terbaik untuk Kebutuhan Anda
Agen pengikat adalah zat yang menyatukan bahan lain untuk membentuk keseluruhan yang kohesif. Mereka bisa alami atau sintetis dan bisa digunakan dalam berbagai cara, mulai dari membuat lem hingga memperbaiki tekstur makanan.
Jenis Agen Pengikat
Ada banyak jenis agen pengikat, termasuk:
- Bahan berlemak: Ini biasanya ditemukan dalam makanan dan dapat dikombinasikan dengan air untuk menciptakan tekstur seperti agar-agar. Contohnya termasuk kuning telur dan biji rami tanah.
- Serat larut: Jenis zat pengikat ini umumnya ditemukan di sekam psyllium, biji chia, dan biji rami. Ini adalah pilihan yang sangat baik untuk meningkatkan kesehatan pencernaan dan dapat membantu menurunkan gula darah dan berat badan.
- Permen karet: Permen karet adalah pengikat kuat yang biasa digunakan dalam industri makanan untuk memperbaiki tekstur dan mencegah pemisahan. Ini umumnya ditemukan dalam makanan olahan dan dapat sepenuhnya bebas dari nilai gizi apa pun.
- Gelatin: Ini adalah zat pengikat yang umum digunakan yang ditemukan di banyak makanan, termasuk permen bergetah dan marshmallow. Itu terbuat dari kolagen hewan dan tidak cocok untuk vegetarian atau vegan.
- Bahan tumbuhan organik: Bahan pengikat jenis ini umumnya ditemukan pada makanan kesehatan dan dapat digunakan untuk memperbaiki tekstur makanan. Contohnya termasuk biji rami bubuk, biji chia, dan sekam psyllium.
Jenis Agen Pengikat: Klasifikasi Komprehensif
Agen pengikat berbasis senyawa terdiri dari dua atau lebih zat. Mereka umumnya digunakan dalam pembuatan tablet dan granulasi. Berikut beberapa contohnya:
- Disakarida: laktosa, sukrosa
- Alkohol gula: sorbitol, xylitol
- Turunan: karboksimetil selulosa, metil selulosa
- Eter: hidroksipropil metilselulosa, etil selulosa
Agen Pengikat Polimer
Agen pengikat polimer terdiri dari rantai panjang unit berulang. Mereka umumnya digunakan dalam aplikasi cair dan hidrolik. Berikut beberapa contohnya:
- Polivinil pirolidon
- Polietilen glikol
- Karboksi metil selulosa
- Pengikat berbasis selulosa yang dimodifikasi
Kenali Sifat Fisik Bahan Pengikat
Dalam hal bahan pengikat, penyerapan air dan tekstur adalah dua sifat fisik yang paling penting untuk dipertimbangkan. Beberapa bahan, seperti polisakarida, dapat menyerap air dan membuat zat seperti jeli yang dapat menyatukan bahan lain. Penggilingan suatu bahan juga dapat mengubah teksturnya, sehingga lebih mudah digunakan sebagai bahan pengikat.
Higroskopisitas
Higroskopisitas adalah sifat fisik penting lainnya dari bahan pengikat. Ini mengacu pada kemampuan material untuk menyerap dan memerangkap kelembaban dari udara. Beberapa zat pengikat, seperti biji chia, rami, dan tukmaria (asli India), bersifat higroskopis dan dapat membantu mengentalkan serta meningkatkan rasa minuman dan oatmeal saat direndam dalam susu.
Kekompakan dan Adhesi
Kekompakan dan adhesi juga merupakan sifat fisik utama dari bahan pengikat. Pengikat kohesif menyatukan bahan dengan menciptakan struktur internal yang kuat, sementara pengikat perekat menyatukan bahan dengan menempelkannya satu sama lain.
Pengikat Berbasis Tumbuhan
Banyak agen pengikat berasal dari bahan tanaman. Misalnya, biji chia adalah anggota keluarga mint dan berasal dari Amerika Selatan, tempat biji ini dibudidayakan oleh masyarakat adat selama berabad-abad. Biji kecil ini dapat menyerap hingga 12 kali beratnya dalam air, menciptakan zat seperti gel yang dapat digunakan sebagai pengikat. Pengikat nabati lainnya termasuk agar, pektin, dan gom arab.
Memanggang dan Memasak
Bahan pengikat biasanya digunakan dalam memanggang dan memasak untuk membantu menyatukan bahan dan menciptakan tekstur yang diinginkan. Misalnya, telur adalah bahan pengikat yang umum dalam pembuatan kue, sedangkan tepung maizena dan tepung dapat digunakan untuk mengentalkan saus dan saus.
Kesimpulan
Jadi, itulah agen pengikat dan bagaimana Anda bisa menggunakannya. Anda dapat menggunakannya untuk mengikat makanan, merekatkan semuanya, atau hanya untuk memperbaiki tekstur. Anda dapat menggunakan bahan pengikat alami atau sintetis, tetapi Anda harus mempertimbangkan sifat fisik seperti kekompakan, daya rekat, dan higroskopisitas.
Jadi, jangan takut untuk mencoba hal baru dan bereksperimen dengan bahan pengikat. Anda mungkin menemukan yang sempurna untuk Anda!
Saya Joost Nusselder, pendiri Tools Doctor, pemasar konten, dan ayah. Saya suka mencoba peralatan baru, dan bersama dengan tim saya, saya telah membuat artikel blog yang mendalam sejak 2016 untuk membantu pembaca setia dengan alat & kiat kerajinan.